ADD THE SLIDER CODE HERE

Minggu, 13 Maret 2022

Pelantikan Pengurus FGM Kabupaten Pati dan Seminar Nasional Strategi Abnormal PPDB



Kondisi pandemi yang memang masih mengalami fluktuatif terkadang membuat sekolah merasa berat dalam melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Namun dikatakan oleh Bapak H. Pahri, S. Ag. MM., selaku pemateri seminar nasional bertema “PPDB Abnormal Naik 200 Persen” yang berlangsung di aula SMA Muhammadiyah 3 Kayen pada hari Minggu (13/3/22) bahwa pandemi jangan dijadikan sebagai alasan/kendala untuk bisa mendapatkan banyak peserta didik. Menurutnya, pengelolaan sekolah lebih mudah dilakukan apabila sekolah mempunyai peserta didik dalam jumlah banyak. Jadi sekolah bisa menerapkan gerakan PPDB abnormal atau tidak normal.

“Sekolah yang mempunyai banyak siswa merupakan cerminan bahwa sekolah tersebut maju, berprestasi, serius, dan memang unggulan. Sekolah harus melibatkan seluruh warga sekolah untuk turut serta dalam PPDB, jadi tidak perlu adanya panitia” tambahnya. Ada empat hal yang harus dilakukan untuk menyukseskan PPDB di masa abnormal seperti sekarang ini. 

Pertama, Dreaming atau mimpi. Apabila mempunyai sebuah mimpi tentunya ada usaha keras untuk mewujudkannya. Sekolah harus mempunyai mimpi besar semisal ingin memiliki ribuan siswa. Pemikiran seperti inilah yang memunculkan semangat dan tekad kuat dalam meraih mimpi tersebut. 

Kedua Inovation atau inovasi. Inovasi adalah gagasan/ide baru yang kreatif. Sekolah harus mempunyai sesuatu yang baru. 

Ketiga Branding.  Branding adalah sebuah karakteristik atau tanda yang bisa dijadikan sebagai pembeda dengan yang lainnya. Apa keunggulan dari sekolah tersebut yang bisa menjadi branding. 

Keempat Marketing atau strategi promosi. Keunggulan-keunggulan sekolah bisa dikenalkan kepada masyarakat. Promosi sekolah dapat dilakukan dengan banyak cara seperti dari mulut ke mulut, media sosial, dan masih banyak lagi

Ditambahkan lagi oleh Bapak Pahri gerakan-gerakan strategi dan langkah PPDB yang dapat dilakukan diantaranya Pertama PSPT (Pendaftaran sepanjang tahun). Tidak membuka pendaftaran hanya beberapa bulan saja sebelum memasuki tahun ajaran baru. Namun sekolah sudah bersiap diri dan bekerja lebih awal untuk bisa memaksimalkan PPDB.

Kedua, GSB (Gerakan Silaturahim Berjamaah). Silahturahmi dapat dilakukan dengan home visit. Menjalin komunikasi yang baik antara calon siswa dan keluarganya.  Ketiga, Menjemput Bukan Menyambut (MBM). Sekolah tidak hanya berdiam diri tetapi dapat menerapkan jemput bola. Menjemput calon siswa baru, tidak hanya menunggu mereka mendaftar sendiri. Keempat bersolek. Agar menjadi kepercayaan masyarakat, tentunya sekolah harus bersolek agar terlihat bersih, asri, rapi, indah, dan nyaman untuk menuntut ilmu. Tidak hanya tempat tetapi warga sekolahnya juga berpenampilan rapi dan bersikap ramah serta santun. Kelima, duta sekolah. Sekolah harus mampu membangun jejaring dengan guru dan karyawan pada jenjang pendidikan di bawahnya. Misalnya SMK dapat menjalin jejaring dengan BP SMP. Hal itu memudahkan dalam mempromosikan sekolah ke siswa dan wali siswa. Guru tersebut bisa menjadi direktur PPDB.
Keenam, Persada (presentasi langsung mendaftar). Sekolah dapat melakukan sosialisasi atau presentasi ke sekolah-sekolah dan mengajak siswa untuk langsung mendaftar. Guna menarik minat siswa agar mau langsung mendaftar, sekolah bisa memberikan hal-hal menarik misalnya keringanan biaya jika mendaftar saat itu juga.



Bapak Pahri memberikan materi seminar pendidikan dengan sangat menarik diselingi dialog dengan peserta. Beliau juga bercerita berbagi pengalaman mengelola SMK Muhammadiyah 7 (Mutu) Gondang Legi, Malang, selama 14 tahun. Kini siswa di sekolah tersebut berjumlah 2.600 siswa, padahal dahulu hanya 300 siswa. Beliau berharap dengan mindset yang positif, usaha keras, dan dibarengi dengan doa maka hasil input siswa yang mendaftar juga akan berlipat ganda. 

Selain seminar nasional, dalam acara tersebut juga berlangsung pelantikan pengurus Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kabupaten Pati. Acara dihadiri oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru perwakilan sekolah masing-masing. Sebelum acara, Ada beberapa penampilan dari siswa-siswi sekolah Muhammadiyah yang menunjukkan kebolehannya seperti rebana, paduan suara, dan musikalisasi puisi. Seminar pendidikan ini juga dilaksanakan secara online melalui zoom meeting agar bisa disaksikan pula oleh guru –guru yang tidak hadir dalam acara.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More