ADD THE SLIDER CODE HERE

Jumat, 14 Oktober 2022

Lestarikan Budaya Daerah, SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo Ikuti Karnaval Meron 2022

 


Setiap tahunnya, desa Sukolilo Pati Jawa Tengah melangsungkan sebuah tradisi guna memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. Tradisi tersebut di sebut Meron. Kata meron merupakan akronim dua kata bahasa jawa yaitu Rame dan Tiron atau ramene tiron-tiron. Yakni ramainya meiru.Karena konon katanya, tradisi ini mirip dengan Grebeg Maulid atau sekatenan yang ada di Keraton Yogyakarta maupun Surakarta.Tradisi ini diawali dengan kirab gunungan, mustaka, dan ancak yang dibawa kepala desa dan perangkat desa setempat. ke Masjid Sukolilo untuk diadakan upacara selamatan. 

Setelah dua tahun upacara Meron ini diadakan secara sederhana tanpa keramaian karena pandemi, tahun ini perayaan Meron dibuat dengan sangat meriah dengan tambahan beberapa acara. Salah satunya adalah Karnaval Budaya Meron Tahun 2022 yang dilaksanakan pada hari Sabtu (8/10/22). Karnaval ini diikuti oleh sekolah-sekolah yang ada di desa Sukolilo, instansi dan masyarakat umum. Peserta yang mendaftar dalam kirab ini berjumlah 36 peserta.

SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo yang merupakan salah satu instansi pendidikan di desa Sukolilo tidak ketinggalan untuk ikut memeriahkan tradisi yang sudah turun -temurun dijalankan tersebut. Kepala SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo, Bapak Weni Sucipto, S.Pd. mengatakan bahwa keikutsertaan sekolah dalam kirab budaya tersebut adalah agar siswa-siswi dapat mejaga dan melestarikan budaya daerah yang dimiliki, mengembangkan kreativitas dalam mempersiapkan karnaval serta ajang untuk memperkenalkan sekolah kepada masyarakat.

Dalam karnaval ini, SMK Muhammadiyah Sukolilo yang mengusung tema "Budaya Nusantara dalam Bingkai Pendidikan" ini menampilkan seluruh ekstrakurikuler yang dimiliki diantaranya pawai literasi dan musikalisasi puisi, atraksi anak-anak tapak suci, fashion show dari ekskul menjahit, paskibra, IPM, HW, penampilan tari dari ekstrakurikuler tari, marching band, tim volly dan futsal yang menunjukkan kebolehannya  memainkan bola, dan masih banyak lagi tampilan menarik lainnya.

Semoga tradisi Meron ini akan tetap lestari dan menjadi ikon desa Sukolilo yang dikenal di seluruh penjuru dunia. Terlepas dari hingar bingar perayaan, diharapkan masyarakat tidak melupakan esensi dari Maulid Nabi itu sendiri yaitu meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah dan meneladaninya. 

Penulis: Sivana Bilqis (XII Multimedia)

Penulis adalah anggota Club Literasi dan Jurnalistik SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo











 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More